Cara menghitung nilai Sewa Alat Berat.
Pernahkah Anda menghubungi beberapa rental alat berat dalam rangka ingin sewa alat yang sama, tetapi anda dapatkan bahwa nilai sewa alat begitu bervariasi dan terkadang perbedaan nilai antara rental yang satu dengan yang lainnya begitu besar, sehingga terkadang ini menjadi sesuatu yang membingungkan dan menjadi suatu pertanyaan "Mengapa bisa beda nilainya?"
Contoh kasus:
Anda ingin pakai Crane dengan kapasitas 20 Ton untuk mengangkat office container kosong ukuran 20 feet di Blok M di mana pengerjaan mulai jam 24.00 tengah malam.
Anda sebagai seorang staf purchasing dari suatu perusahaan kontraktor mulai mencari informasi, entah melaluai internet atau langganan anda dan anda berniat ingin melakukan perbandingan dengan menghubungi rental yang lain dengan harapan agar bisa mendapatkan harga yang lebih "miring" lagi (mungkin salah satu penilaian kerja purchasing kalau bisa dapatkan yang lebih rendah akan bisa dipercaya :) ).
Nah, pada saat anda melakukan perbandingan dengan menghubungi beberapa rental ternyata anda dapatkan bahwa harga sewa bisa bervariasi untuk alat yang sama bahkan perbedaan bisa jauh sekali . Jadilah anda bingung kenapa bisa beda-beda ya?
Ada beberapa hal yang menyebabkan harga sewa berbeda-beda. Saya akan coba jelaskan beberapa diantaranya:
1. Lokasi
Lokasi yang dimaksud adalah lokasi site (lokasi kerja) dengan pool rental.
Jika pool di daerah Karawang, Cibitung, atau Cikarang sedangkan site di Jakarta Selatan maka akan ada biaya bahan bakar yang lebih besar dibandingkan dengan pool rental dari Jakarta.
Selain itu bisa saja Crane 20 Ton harus di"gendong" oleh Trailer sehingga akan ada biaya mobilisasi / demobilisasi yang dibebankan ke pemakai sehingga pemakai akan dibebankan biaya sewa dan mob /demob.
2. Waktu
Melihat kasus di atas di mana pengerjaan di Blok M mulai tengah malam dan jika harga sewa untuk 1 shift atau 7 jam kerja.
Seandainya pengerjaan selesai pas 7 jam atau jam 07.00 maka biasanya di daerah Blok M tidak bisa sembarangan alat berat melintas jalan, sehingga pihak rental harus meminta kawalan polisi supaya kendaraannya bisa keluar dari site dan kembali ke pool, karena biasanya jika lewat jam 05.00 tidak bisa sembarangan melewati jalan di sekitar blok M ataupun jalan2 protokol lainnya.
Nah, biaya kawalan polisi itu akan dibebankan ke pemakai selain biaya sewa dan mob / demob
3. Kelengkapan surat / dokumen
Beberapa rental sudah melengkapi semua alat beratnya dengan dokumen SILO (Surat Ijin Layak Operasi) dan semua Operator sudah memiliki SIO (Surat Ijin Operator) yang dikeluarkan oleh Depnaker atau oleh Migas dan beberapa rental tidak semua alat berat ataupun operator memiliki SILO maupun SIO, sehingga terjadi perbedaan nilai sewa alat.
Biasanya pihak rental yang lengkap SIO maupun SILO akan men-charge lebih tinggal dengan rental lainnya yang tidak lengkap SIO maupun SILO walaupun kinerja alat dan operator tidak bergantung pada dokumen tersebut tetapi setidaknya pihak pemakai akan lebih merasa "safety" dan "comfort" jika alat dan operator lengkap dokumenya.
4. Umur Kendaraan Alat Berat
Terkadang pihak rental yang memiliki alat yang umurnya masih muda lebih pe-de men-charge sewa alat berat lebih tinggi dibanding rental yang alatnya sudah jauh lebih tua.
Demikianlah beberapa faktor yang menyebabkan nilai sewa alat yang sama bisa berbeda-beda antara satu rental dengan yang lainnya. Masih ada beberapa faktor-faktor lain hanya saja faktor-faktor di atas adalah faktor yang umum dan dominan terjadi di setiap rental sehingga nilai sewa bisa berbeda-beda.
Beberapa perusahaan asing pihak dan perusahaan-perusahaan besar lainnya hampir semuanya meminta standar keselamatan kerja (safety) yang tinggi dari pihak rental. Selain operator dan alat harus memiliki SIO dan SILO (dari migas jauh lebih diperhitungkan dibanding depnaker), mereka akan datang ke pool untuk inspeksi alat, selain itu operator juga harus mengikuti semacam induction, test kesehatan seperti test paru-paru, test dahak, dsb. Hal itu adalah semata-mata untuk mereka bisa merasa safety dalam penggunaan alat dan operatornya sehingga proyek mereka bisa selesai dengan lancar, setelah mereka merasa safety baru mereka melihat harga sewanya. Jadi harga sewa nomor dua setelah safety. Kalau perusahaan atau kontraktor kecil lebih menekankan kepada harga sewa baru safety. Sebisa mungkin mereka dapat harga sewa yang rendah.
Sewa Alat Berat
Thursday, 26 September 2013
Monday, 1 July 2013
Alat Berat
MENYEWAKAN ALAT BERAT:
- CRANE
- FORKLIFT
- EXCAVATOR
- BACKHOE
- WHEEL LOADER
- MESIN GILING
HUBUNGI:
FAREL 081807290329
Alat Berat
- CRANE
- FORKLIFT
- EXCAVATOR
- BACKHOE
- WHEEL LOADER
- MESIN GILING
HUBUNGI:
FAREL 081807290329
Alat Berat
Sebagian besar dari kita tentu tidak asing lagi apabila melihat kendaraan yang termasuk ke dalam alat berat seperti Backhoe, Truk, Trailer, Crane, dan Forklift. Tapi belum tentu kita mengetahui kegunaan dari masing-masing alat berat tersebut.
Akhir-akhir ini seiring dengan membaiknya kondisi makro ekonomi negara kita sehingga kita banyak melihat proyek pembangunan di sana-sini seperti pertambangan, pembagunan perumahan, mall, jalanan, jalan tol, jalan layang, gedung bertingkat maupun proyek normaliasi kali, dan kalau kita perhatikan semuanya pasti menggunakan alat berat. Ada yang dipakai secara harian dan adapula yang stand by di lokasi selama berhari-hari atau juga berbulan-bulan.
Baiklah, untuk jelasnya mari kita lihat sebagian dari beberapa alat berat yang sehari-hari sering kita lihat:
1. Excavator
Excavator banyak digunakan untuk:
- Menggali parit, lubang dan pondasi
- Pengerjaan pembuatan taman
- Menghancurkan bangunan
- Meratakan permukaan tanah
- Mengangkat dan memindahkan material
- Mengeruk sungai
- Untuk di areal pertambangan atau di perhutanan
Jenis Excavator:
- Crawler Excavator, yang menggunakan track besi atau roda kelabang seperti tank. Jika menuju lokasi pengerjaan maka Excavator ini harus di-"gendong" oleh Low Bed atau Trailer. Ini yang dinamakan dengan mobilisasi / demobilisasi alat
- Wheel Excavator, yang menggunakan roda ban
Ukuran Excavator:
- Excavator Standard PC 200 atau bucket capacity 0.8 m3 - 0.9 m3
- Mini Excavator PC 100 atau bucket capacity 0.4 m3 - 0.5m3
2. Back Hoe
Backhoe merupakan gabungan dari 2 alat berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana loader, sedangkan bagian belakang dilengkapi dengan peralatan yang sama dengan excavator.
Kegunaan Backhoe:
- Untuk penggalian tanah, terutama yang letaknya di bawah
kedudukan backhoe sendiri, seperti saluran, terowongan, dll.
- Sebagai alat pengangkut material untuk dimasukan ke truk
3. Forklift
Forklift lebih sering kita lihat di bandara, pabrik, pergudangan ataupun di pusat perbelanjaan. Forklift atau Lift Truck ini menjadi andalan dalam aktifitas logistik dan hal-hal memindahkan barang.
Beberapa Forklift dibedakan berdasarkan kapasitasnya:
- Forklit 2.5 Ton
- Forklift 3.5 Ton
- Forklift 5 Ton
- Forklit 7 Ton
- Forklift 10 Ton
- Forklift 15 Ton
- Forklift 25 Ton
Perbedaan kapasitas ini juga berbanding lurus dengan ketinggian daya angkat. Umunya Forklift bisa langsung dijalankan di jalan raya menuju ke lokasi pengerjaan. tetapi kalau lokasi pengerjaan sangat jauh dari letak pool maka biasanya forklift di-"gendong" oleh Trailer atau Low Bed.
4. Crane
Fungsi utama crane adalah untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Bedanya dengan Forklit, Crane dapat mengangkat dan menurunkan barang secara tegak lurus. Ciri utama crane adalah mempunyai boom, dimana semakin jauh jarak angkat barang dari crane atau semakin panjang penggunaan boom maka semakin kecil pula daya angkat terhadap barang tersebut.
Jenis-jenis Crane:
1. Excavator
Excavator |
Excavator banyak digunakan untuk:
- Menggali parit, lubang dan pondasi
- Pengerjaan pembuatan taman
- Menghancurkan bangunan
- Meratakan permukaan tanah
- Mengangkat dan memindahkan material
- Mengeruk sungai
- Untuk di areal pertambangan atau di perhutanan
Jenis Excavator:
- Crawler Excavator, yang menggunakan track besi atau roda kelabang seperti tank. Jika menuju lokasi pengerjaan maka Excavator ini harus di-"gendong" oleh Low Bed atau Trailer. Ini yang dinamakan dengan mobilisasi / demobilisasi alat
- Wheel Excavator, yang menggunakan roda ban
Ukuran Excavator:
- Excavator Standard PC 200 atau bucket capacity 0.8 m3 - 0.9 m3
- Mini Excavator PC 100 atau bucket capacity 0.4 m3 - 0.5m3
2. Back Hoe
Backhoe merupakan gabungan dari 2 alat berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana loader, sedangkan bagian belakang dilengkapi dengan peralatan yang sama dengan excavator.
Kegunaan Backhoe:
- Untuk penggalian tanah, terutama yang letaknya di bawah
kedudukan backhoe sendiri, seperti saluran, terowongan, dll.
- Sebagai alat pengangkut material untuk dimasukan ke truk
3. Forklift
Forklift lebih sering kita lihat di bandara, pabrik, pergudangan ataupun di pusat perbelanjaan. Forklift atau Lift Truck ini menjadi andalan dalam aktifitas logistik dan hal-hal memindahkan barang.
Beberapa Forklift dibedakan berdasarkan kapasitasnya:
- Forklit 2.5 Ton
- Forklift 3.5 Ton
- Forklift 5 Ton
- Forklit 7 Ton
- Forklift 10 Ton
- Forklift 15 Ton
- Forklift 25 Ton
Perbedaan kapasitas ini juga berbanding lurus dengan ketinggian daya angkat. Umunya Forklift bisa langsung dijalankan di jalan raya menuju ke lokasi pengerjaan. tetapi kalau lokasi pengerjaan sangat jauh dari letak pool maka biasanya forklift di-"gendong" oleh Trailer atau Low Bed.
4. Crane
Fungsi utama crane adalah untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Bedanya dengan Forklit, Crane dapat mengangkat dan menurunkan barang secara tegak lurus. Ciri utama crane adalah mempunyai boom, dimana semakin jauh jarak angkat barang dari crane atau semakin panjang penggunaan boom maka semakin kecil pula daya angkat terhadap barang tersebut.
Jenis-jenis Crane:
Crowler Crane |
Mobile Crane |
Roughter Crane |
Subscribe to:
Posts (Atom)